In House Seminar Motivasi, Ippho Santosa, In House Training Karyawan, Pembicara Seminar Motivasi

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Manfaat Terbaik

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Manfaat Terbaik



Membawakan seminar motivasi diri, seminar motivasi sukses, atau seminar motivasi kerja, itulah salah satu rutinitas saya. Biasanya di hadapan karyawan-karyawan di perusahaan. Anda pernah ikut? Bagi saya, membawakan seminar motivasi bukanlah segala-galanya. Membawa manfaat dan perubahan, itulah tujuan akhirnya. Sebagai motivator, itulah falsafah yang saya pegang erat-erat.

Di berbagai seminar dan training, saya sering diminta untuk memberi motivasi dan inspirasi kepada karyawan-karyawan. Di sini perlu dipahami benar-benar bahwa lemahnya semangat kerja atau motivasi kerja bukan semata-mata 'kesalahan karyawan'. Belum tentu. Mungkin saja karena 'kesalahan atasan' di mana ia gagal memberi contoh yang baik dan perintah yang jelas.

Aturan, arahan, atau perintah yang tidak jelas, tentu saja membuat orang-orang stress atau bingung. Akhirnya sebagian karyawan merasa demotivasi alias melemah semangat kerjanya. Maka dari itu, setiap kali atasan berharap bawahannya untuk selalu termotivasi, ada baiknya atasan terlebih dahulu melakukan introspeksi. Ya, introspeksi. Berbenah, berubah. Ini jauh lebih baik daripada marah-marah. 

pembicara-seminar-terbaik-pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa

Suatu ketika, selama beberapa hari, guru-guru TK Khalifah se-Indonesia ikut pelatihan bersama saya. Tiga hari, tepatnya. Berkumpul. Berbagi. Bagi saya, ini sungguh menyenangkan. Saya sebagai founder berusaha mengingatkan mereka semua tentang lurusnya dan mantapnya niat. Karena dari sinilah, motivasi kerja yang terus-menerus bisa dihadirkan.

Alhamdulillah, saya melihat wajah-wajah yang penuh semangat di sana. Dan kabar gembira tidak cukup sampai di situ. Ternyata, salah satu sekolah tepian menerima bantuan meja dan kursi. Seperti yang Anda tahu, saya bersama follower bersama-sama menjadi relawan dan donatur untuk sekolah-sekolah tepian di berbagai penjuru tanah air. Alhamdulillah sudah 4 sekolah yang ditangani.

Sekali lagi, seminar motivasi bukanlah segala-galanya. Membawa manfaat dan perubahan, itulah tujuan akhirnya. "To live is to give," itu menurut guru saya. Kalau emas diukur dari karat, maka manusia diukur dari ibadat dan manfaat. Lebih lanjut, guru saya menegaskan, "Produksi sebesar-besarnya. Konsumsi sekedarnya. Distribusi dan kontribusi seluas-luasnya. Kalau sudah begitu, baru namanya kaya." 

Anda sepakat? Share ya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.







Pembicara Seminar, Pembicara Seminar Terbaik, Pembicara Seminar Motivasi

Di Seminar Motivasi Sukses, Ippho Santosa Ingatkan Soal Anak (Motivasi Diri)

Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Sukses


Di seminar motivasi, kadang saya mengingatkan soal anak dan keluarga. Hindari marah-marah ke anak.

Sel-sel otak anak ternyata bisa rusak, ketika ia dibentak. Maka, hindari marah-marah ke anak. Kalaupun terpaksa marah, jangan sampai membentak » http://m.jpnn.com/news.php?id=470222 

Penelitian-penelitian sudah berkali-kali menjabarkan hal ini. Nabi Muhammad pun tak pernah membentak anak-anak dan cucu-cucunya. Anehnya, sebagian kita masih saja membantah, seolah-olah lebih pintar daripada para peneliti.


seminar-motivasi-diri-seminar-motivasi-sukses-ippho-santosa-in-house-seminar


Tapi penelitian kan bisa salah! Kalau penelitian saja bisa salah, apalagi pendapat ente, hehehe. Berhentilah berbantah-bantahan tanpa ilmu.

Di keseharian, banyak ayah yang salah paham. Menunjukkan tegasnya dengan membentak anaknya. Padahal itu cuma menunjukkan ketidakmampuan si ayah dalam mengelola emosinya.

Bolehkah selalu tegas? Bolehkah sesekali keras? Ya, boleh. Tapi ingat, tegas dan keras bukan berarti membentak. Beda jauh, bro!

1-2 orangtua mendidik anaknya dengan membentak dan memukul. Ternyata kemudian si anak berhasil alias sukses. Tak heran 'cerita sukses' inilah yang digadang ke mana-mana. Seolah-olah membentak dan memukul itu baik.

Padahal berbagai penelitian menunjukkan kecenderungan dan statistik yang sebaliknya. Anak yang sering dibentak dan dikerasi, cenderung akan mendendam. Saya yakin kita pernah melihat anak yang seperti ini.

Selain itu, anak yang dikerasi akan berkurang kecerdasannya dan relatif membenarkan kekerasan terhadap orang lain ketika terjadi masalah. Apakah itu yang kita inginkan pada anak kita dan lingkungan kita?

Bicaralah pakai data dan dalil... Pakai ilmu...

Nabi Muhammad pun tidak menganjurkan kekerasan terhadap anak. Adakah kisah Nabi membentak-bentak anak dan cucunya? Tegas 100% beda dengan keras. Sekali lagi, beda.

Di usia tertentu, anak yang meninggalkan sholat boleh ditepuk salah satu anggota tubuhnya. Untuk sekadar mengingatkan. Bukan menyakiti, bukan menciderai.

Sekali lagi, hindari marah-marah ke anak. Kalaupun harus marah, jangan sampai membentak apalagi sampai memukul. Sel-sel otaknya bisa rusak. 




Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Sukses

Seminar Motivasi Marketing with Love Bersama Ippho Santosa

Suatu hari saya membawakan seminar motivasi 'Marketing with Love' untuk sebuah komunitas. Ramai alhamdulillah. Rencananya sih, saya tampil 2.5 jam. Karena keasyikan, eh jadinya malah 3,5 jam. Hehehe. Soalnya wajah-wajah mereka terlihat sangat antusias.

Mbak Diaz, inisiator komunitas itu, sekarang sudah mencetak omset Rp 2 M sebulan. Apa resepnya? Di hadapan teman-temannya, ia mengaku sudah belasan kali mengikuti seminar saya dan menerapkan apa-apa yang saya sampaikan. Rp 2 M itulah salah satu hasilnya. Belum lagi karunia lain berupa keturunan, meningkatnya amal, dll. Itu menurut pengakuan Mbak Diaz.

Jadi, benarkah jualan itu sulit?  Tak sedikit orang yang menganggap jualan itu sulit. Jangan-jangan Anda juga termasuk.

Begini. Cobalah berpikir soal jualan itu dengan sudut pandang yang berbeda. Kalau sudut pandang ini Anda ubah, maka semangat jualan Anda akan menyala dan membara kembali, seperti saat gembiranya Anda mendapat closingan pertama kali. Wow!

Sudut pandang seperti apa? Sebagai pembawa solusi. Niscaya kita akan lebih bersemangat dalam menjual. Apa pendapat Anda?

Di Seminar Motivasi Diri, Sebagai Pembicara Ippho Santosa Ajarkan Mental Sukses

Di Seminar Motivasi Diri, Sebagai Pembicara Ippho Santosa Ajarkan Mental Sukses



Bukan sekadar belajar. Sebisanya belajar dari yang terbaik. Percayalah, akan beda hasil dan dampaknya. Ini sering saya sampaikan di berbagai seminar motivasi.

Gimana dengan biaya belajar? Nggak masalah tho? Layaknya sekolah dan kuliah, kita mengeluarkan uang untuk itu. Demikian pula untuk seminar dan training. Sebenarnya tak perlu dipermasalahkan.

Saya pribadi 2X seminggu duduk sebagai peserta, belajar. Ini rutin saya lakukan, sudah sekian tahun. Sejak dulu sampai sekarang. Sekali lagi, sejak dulu sampai sekarang. Bukan sementara waktu saja.

pembicara-seminar-motivasi-diri-in-house-seminar-motivasi-sukses-ippho
pembicara-seminar-motivasi-diri-in-house-seminar-motivasi-sukses-ippho
pembicara-seminar-motivasi-diri-in-house-seminar-motivasi-sukses-ippho

Kadang sampai berangkat ke luar negeri, demi belajar. Pernah juga belajar langsung dengan Richard Branson, Anthony Robbins, dan Yusuf Qardhawi. Biangnya biang!

Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.

Saya berharap Anda bersikap berbeda. Bermental sukses. Bermental pemenang. Salah satunya, mau belajar.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Berbagi Tips Motivasi (Untuk Perusahaan dan UKM)

Pembicara Seminar, Pembicara Seminar Motivasi, Pembicara UKM



Lagi malas?
Kurang termotivasi?

Sebagai pembicara seminar, saya sering diminta untuk mengatasi masalah klasik ini. Terutama di perusahaan-perusahaan.

Langkah pertama untuk menumbuhkan motivasi adalah BERHENTI membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. “Sebaliknya, berubahlah menjadi sosok yang bermental haus kesuksesan,” ungkap Profesor Psikologi di Virginia Tech, Scott Geller, dikutip dari Reuters.


pembicara-seminar-motivasi-pembicara-ukm-pembicara-seminar-mea
pembicara-seminar-motivasi-pembicara-ukm-pembicara-seminar-mea

Scott Geller melanjutkan, sebenarnya membangkitkan motivasi kerja adalah soal bagaimana Anda memperlakukan diri Anda sendiri: apakah bermental ‘menghindari kegagalan’ atau ‘haus kesuksesan’. Sekali lagi, bagaimana kita memperlakukan diri kita sendiri.

Masih banyak tips lainnya terkait motivasi, di antaranya mengingat kembali tujuan besar dan impian besar Anda. Ini akan menjadi motivasi terbaik. Mudah-mudahan bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan dan pelaku-pelaku UKM, terutama dalam menghadapi MEA.

Selamat mencoba!




...

Pembicara Seminar Ippho Santosa Mengajak Semua Orang Menuju Sukses (Terkait MEA)

Pembicara Seminar Ippho Santosa Mengajak Semua Orang Menuju Kesuksesan



Saat kita mengajak orang pada kebaikan, bukan berarti kita ini 100% orang baik-baik. Belum tentu. Ini namanya mengingatkan dalam kebaikan dan sama-sama menuju kebaikan. Jika kita mengajak diri kita dan orang lain dalam kebaikan, maka sedikit-banyak ini akan mencegah kita jatuh dalam keburukan. 


pembicara-seminar-motivasi-pembicara-UKM-pembicara-seminar-MEA
pembicara-seminar-motivasi-pembicara-UKM-pembicara-seminar-MEA

Demikian pula dengan kesuksesan. Saat kita mengajak orang pada kesuksesan, bukan berarti kita ini orang yang sudah sukses. Belum tentu. Ini namanya saling mengingatkan, saling menyemangati, dan sama-sama menuju kesuksesan. Jika kita mengajak diri kita dan orang lain dalam kesuksesan, maka sedikit-banyak ini akan mencegah kita jatuh dalam kegagalan. Ini pesan penting untuk UKM, terutama terkait MEA.

Sebagai pembicara seminar motivasi, saya berharap Anda termotivasi dan setuju dengan saya.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Peran Ayah (Terkait UKM, MEA, dan Leadership)

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Peran Ayah (Terkait UKM, MEA, dan Leadership) 



Sebagai pembicara seminar, saya sering mengingatkan soal peran ayah. 

Menurut Dr. Howard Dubowitz, MD, ahli pediatri di University of Maryland Medical Center, Baltimore, anak perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan ayahnya akan merasa lebih nyaman dengan dirinya dan tidak terlalu merasa depresi. 


pembicara-seminar-ippho-santosa-pembicara-ukm-mea-leadership

Sedangkan anak laki-laki yang diasuh dengan keterlibatan ayah akan lebih mengenal dunia pria. Walhasil, ia akan sedikit lebih agresif, impulsif, dan tidak egois. Menariknya, pada saat dewasa kelak, mereka akan menjadi pribadi yang lebih toleran dan pengertian.

Bukankah ini bagus sekali? Apalagi kalau kita berharap anak-anak kita kompetitif dalam menghadapi MEA dan siap menjadi leader di dunia bisnis.