Sebagai pembicara seminar motivasi, saya sering mengajak semua peserta untuk introspeksi. Termasuk diri saya sendiri.
Salah satu kebiasaan efektif menurut Stephen Covey adalah ‘mengasah gergaji’
(sharpen the saw) termasuklah di dalamnya, introspeksi diri dan evaluasi
diri.
Sekadar
mengingatkan, Stephen Covey adalah salah satu motivator dunia yang sangat disegani
dan berpengaruh. Ketika berseminar di Indonesia, Presiden RI pun duduk sebagai
peserta. Mendengarkan. Dan dosen saya dulu mewajibkan saya untuk membaca
bukunya, 7 Habits.
Begini.
Sesibuk apapun kita menggergaji, tetap saja kita harus berhenti sejenak untuk
mengasah gergaji. Yang seperti ini, agama menyebutnya muhasabah. Istilah
populernya, introspeksi. Dalam organisasi, ini sering diabaikan.
Introspeksi, ini pula yang
terjadi ketika berhaji. Ngomong-ngomong, apa itu haji? Dijelaskan oleh Nabi
Muhammad, haji adalah Arafah. Boleh dibilang, untuk berhaji kita mesti berada
di Arafah. Ngapain? Cuma satu, wukuf. Secara kata, Arafah itu mengenal
diri dan wukuf itu berdiam diri. Muhasabah. Introspeksi.
Sedemikian
hebatnya introspeksi, sampai-sampai menjadi inti dari berhaji. Sekali lagi,
inti. Sungguh, introspeksi bukanlah buang-buang waktu. Justru di tengah
kesibukan, kita mesti berhenti sejenak untuk introspeksi diri dan evaluasi
diri. Istilahnya, evaluasi di tengah eksekusi.
Orang-orang
strategic management pun tahu, segala sesuatu hanya bisa ditingkatkan kalau
pernah dievaluasi. Kalau nggak pernah dievaluasi, yah apa yang mau
ditingkatkan? Istilahnya, Introspection for Improvement.
pembicara seminar motivasi, pembicara seminar MEA, pembicara UKM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar