Di seminar motivasi, saya sering membahas soal rezeki.
Demi rezeki,
orang rela bersusah-payah sepanjang hari bahkan berhari-hari. Atas nama rezeki
pula seorang suami rela memeras keringat dan membanting tulang, guna memenuhi
kebutuhan istrinya dan anak-anaknya. Itulah rezeki. Semakin dicari, ia seakan
malu-malu bersembunyi, menunggu untuk dijemput. Dengan cara yang tepat di waktu
yang tepat.
Saya selaku motivator Indonesia dan penulis buku motivasi 7 Keajaiban Rezeki
sering membagikan rahasia-rahasia tentang percepatan rezeki. Dan 7 Keajaiban Rezeki sudah diseminarkan di berbagai kota besar di Indonesia serta
belasan negara. Melimpahnya peserta yang mengikuti setiap seminarnya, mudah-mudahan menunjukkan kalau materi yang dibawakan memang menarik perhatian dan membawa
solusi bagi khalayak. Insya Allah.
Dan berikut
ini adalah tips-tips rezeki dari saya.
Kapan rezeki
mendatangi kita?
Sebenarnya, yah selalu.
Selagi kita masih ada umur.
Sebenarnya, yah selalu.
Selagi kita masih ada umur.
Jangankan kita, hewan saja dijamin rezekinya. Jelek-jelek gitu, maling pun dijamin rezekinya. Yah, apalagi kita yang insya Allah orang baik-baik. Terlebih-lebih lagi kalau kita beriman. Ini menurut saya.
Namun ada yang
namanya rezeki tidak disangka-sangka. Sesuai namanya, tidak disangka-sangka,
tapi datang seketika. Kapan datangnya? Saya pun berusaha mempelajari
polanya, karena segala sesuatu ada polanya. Bukan kebetulan, sejak 2010 saya fokus
dan serius menulis tentang rezeki. Mulai buku 7 Keajaiban Rezeki sampai buku
Percepatan Rezeki. Ada pula buku Magnet Rezeki. Akhirnya pola itu
sedikit-banyak saya temukan.
Apa saja
polanya? Begini:
- Setelah kita berserah diri kepada-Nya
(tawakal)
- Saat kita berusaha mematuhi perintah-Nya
- Saat kita berusaha menjauhi
larangan-Nya
Itu pola umumnya, yang hampir semua orang sudah mengetahuinya.
Itu pola umumnya, yang hampir semua orang sudah mengetahuinya.
Terus, apa pola
khususnya? Ternyata banyak. Di antaranya:
-
Ketika
hati tengah berada di zona positif (good mood)
-
Ketika
selesai membantu orang lain
Apalagi kita
sama-sama tahu, saat kita sungguh-sungguh berharap orang lain membaik
rezekinya, maka Dia Yang Maha Pemurah serta-merta memperbaiki rezeki kita. Dan
menurut saya, ingat-ingatlah pola ini:
- Ingin cerdas,
cerdaskan orang lain
- Ingin sukses,
sukseskan orang lain
- Ingin doa
terkabul, doakan orang lain
- Ingin dibantu
Allah, bantu orang lain
- Ingin darah
membaik, donor darah ke orang lain
- Dan seterusnya
Konkritnya
seperti apa? Mungkin salah satunya saat kita terlibat sungguh-sungguh dalam program-program sosial di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar