In House Seminar Motivasi, Ippho Santosa, In House Training Karyawan, Pembicara Seminar Motivasi

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Manfaat Terbaik

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Manfaat Terbaik



Membawakan seminar motivasi diri, seminar motivasi sukses, atau seminar motivasi kerja, itulah salah satu rutinitas saya. Biasanya di hadapan karyawan-karyawan di perusahaan. Anda pernah ikut? Bagi saya, membawakan seminar motivasi bukanlah segala-galanya. Membawa manfaat dan perubahan, itulah tujuan akhirnya. Sebagai motivator, itulah falsafah yang saya pegang erat-erat.

Di berbagai seminar dan training, saya sering diminta untuk memberi motivasi dan inspirasi kepada karyawan-karyawan. Di sini perlu dipahami benar-benar bahwa lemahnya semangat kerja atau motivasi kerja bukan semata-mata 'kesalahan karyawan'. Belum tentu. Mungkin saja karena 'kesalahan atasan' di mana ia gagal memberi contoh yang baik dan perintah yang jelas.

Aturan, arahan, atau perintah yang tidak jelas, tentu saja membuat orang-orang stress atau bingung. Akhirnya sebagian karyawan merasa demotivasi alias melemah semangat kerjanya. Maka dari itu, setiap kali atasan berharap bawahannya untuk selalu termotivasi, ada baiknya atasan terlebih dahulu melakukan introspeksi. Ya, introspeksi. Berbenah, berubah. Ini jauh lebih baik daripada marah-marah. 

pembicara-seminar-terbaik-pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa

Suatu ketika, selama beberapa hari, guru-guru TK Khalifah se-Indonesia ikut pelatihan bersama saya. Tiga hari, tepatnya. Berkumpul. Berbagi. Bagi saya, ini sungguh menyenangkan. Saya sebagai founder berusaha mengingatkan mereka semua tentang lurusnya dan mantapnya niat. Karena dari sinilah, motivasi kerja yang terus-menerus bisa dihadirkan.

Alhamdulillah, saya melihat wajah-wajah yang penuh semangat di sana. Dan kabar gembira tidak cukup sampai di situ. Ternyata, salah satu sekolah tepian menerima bantuan meja dan kursi. Seperti yang Anda tahu, saya bersama follower bersama-sama menjadi relawan dan donatur untuk sekolah-sekolah tepian di berbagai penjuru tanah air. Alhamdulillah sudah 4 sekolah yang ditangani.

Sekali lagi, seminar motivasi bukanlah segala-galanya. Membawa manfaat dan perubahan, itulah tujuan akhirnya. "To live is to give," itu menurut guru saya. Kalau emas diukur dari karat, maka manusia diukur dari ibadat dan manfaat. Lebih lanjut, guru saya menegaskan, "Produksi sebesar-besarnya. Konsumsi sekedarnya. Distribusi dan kontribusi seluas-luasnya. Kalau sudah begitu, baru namanya kaya." 

Anda sepakat? Share ya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.







Pembicara Seminar, Pembicara Seminar Terbaik, Pembicara Seminar Motivasi

Di Seminar Motivasi Sukses, Ippho Santosa Ingatkan Soal Anak (Motivasi Diri)

Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Sukses


Di seminar motivasi, kadang saya mengingatkan soal anak dan keluarga. Hindari marah-marah ke anak.

Sel-sel otak anak ternyata bisa rusak, ketika ia dibentak. Maka, hindari marah-marah ke anak. Kalaupun terpaksa marah, jangan sampai membentak » http://m.jpnn.com/news.php?id=470222 

Penelitian-penelitian sudah berkali-kali menjabarkan hal ini. Nabi Muhammad pun tak pernah membentak anak-anak dan cucu-cucunya. Anehnya, sebagian kita masih saja membantah, seolah-olah lebih pintar daripada para peneliti.


seminar-motivasi-diri-seminar-motivasi-sukses-ippho-santosa-in-house-seminar


Tapi penelitian kan bisa salah! Kalau penelitian saja bisa salah, apalagi pendapat ente, hehehe. Berhentilah berbantah-bantahan tanpa ilmu.

Di keseharian, banyak ayah yang salah paham. Menunjukkan tegasnya dengan membentak anaknya. Padahal itu cuma menunjukkan ketidakmampuan si ayah dalam mengelola emosinya.

Bolehkah selalu tegas? Bolehkah sesekali keras? Ya, boleh. Tapi ingat, tegas dan keras bukan berarti membentak. Beda jauh, bro!

1-2 orangtua mendidik anaknya dengan membentak dan memukul. Ternyata kemudian si anak berhasil alias sukses. Tak heran 'cerita sukses' inilah yang digadang ke mana-mana. Seolah-olah membentak dan memukul itu baik.

Padahal berbagai penelitian menunjukkan kecenderungan dan statistik yang sebaliknya. Anak yang sering dibentak dan dikerasi, cenderung akan mendendam. Saya yakin kita pernah melihat anak yang seperti ini.

Selain itu, anak yang dikerasi akan berkurang kecerdasannya dan relatif membenarkan kekerasan terhadap orang lain ketika terjadi masalah. Apakah itu yang kita inginkan pada anak kita dan lingkungan kita?

Bicaralah pakai data dan dalil... Pakai ilmu...

Nabi Muhammad pun tidak menganjurkan kekerasan terhadap anak. Adakah kisah Nabi membentak-bentak anak dan cucunya? Tegas 100% beda dengan keras. Sekali lagi, beda.

Di usia tertentu, anak yang meninggalkan sholat boleh ditepuk salah satu anggota tubuhnya. Untuk sekadar mengingatkan. Bukan menyakiti, bukan menciderai.

Sekali lagi, hindari marah-marah ke anak. Kalaupun harus marah, jangan sampai membentak apalagi sampai memukul. Sel-sel otaknya bisa rusak. 




Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Sukses

Seminar Motivasi Marketing with Love Bersama Ippho Santosa

Suatu hari saya membawakan seminar motivasi 'Marketing with Love' untuk sebuah komunitas. Ramai alhamdulillah. Rencananya sih, saya tampil 2.5 jam. Karena keasyikan, eh jadinya malah 3,5 jam. Hehehe. Soalnya wajah-wajah mereka terlihat sangat antusias.

Mbak Diaz, inisiator komunitas itu, sekarang sudah mencetak omset Rp 2 M sebulan. Apa resepnya? Di hadapan teman-temannya, ia mengaku sudah belasan kali mengikuti seminar saya dan menerapkan apa-apa yang saya sampaikan. Rp 2 M itulah salah satu hasilnya. Belum lagi karunia lain berupa keturunan, meningkatnya amal, dll. Itu menurut pengakuan Mbak Diaz.

Jadi, benarkah jualan itu sulit?  Tak sedikit orang yang menganggap jualan itu sulit. Jangan-jangan Anda juga termasuk.

Begini. Cobalah berpikir soal jualan itu dengan sudut pandang yang berbeda. Kalau sudut pandang ini Anda ubah, maka semangat jualan Anda akan menyala dan membara kembali, seperti saat gembiranya Anda mendapat closingan pertama kali. Wow!

Sudut pandang seperti apa? Sebagai pembawa solusi. Niscaya kita akan lebih bersemangat dalam menjual. Apa pendapat Anda?

Di Seminar Motivasi Diri, Sebagai Pembicara Ippho Santosa Ajarkan Mental Sukses

Di Seminar Motivasi Diri, Sebagai Pembicara Ippho Santosa Ajarkan Mental Sukses



Bukan sekadar belajar. Sebisanya belajar dari yang terbaik. Percayalah, akan beda hasil dan dampaknya. Ini sering saya sampaikan di berbagai seminar motivasi.

Gimana dengan biaya belajar? Nggak masalah tho? Layaknya sekolah dan kuliah, kita mengeluarkan uang untuk itu. Demikian pula untuk seminar dan training. Sebenarnya tak perlu dipermasalahkan.

Saya pribadi 2X seminggu duduk sebagai peserta, belajar. Ini rutin saya lakukan, sudah sekian tahun. Sejak dulu sampai sekarang. Sekali lagi, sejak dulu sampai sekarang. Bukan sementara waktu saja.

pembicara-seminar-motivasi-diri-in-house-seminar-motivasi-sukses-ippho
pembicara-seminar-motivasi-diri-in-house-seminar-motivasi-sukses-ippho
pembicara-seminar-motivasi-diri-in-house-seminar-motivasi-sukses-ippho

Kadang sampai berangkat ke luar negeri, demi belajar. Pernah juga belajar langsung dengan Richard Branson, Anthony Robbins, dan Yusuf Qardhawi. Biangnya biang!

Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.

Saya berharap Anda bersikap berbeda. Bermental sukses. Bermental pemenang. Salah satunya, mau belajar.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Berbagi Tips Motivasi (Untuk Perusahaan dan UKM)

Pembicara Seminar, Pembicara Seminar Motivasi, Pembicara UKM



Lagi malas?
Kurang termotivasi?

Sebagai pembicara seminar, saya sering diminta untuk mengatasi masalah klasik ini. Terutama di perusahaan-perusahaan.

Langkah pertama untuk menumbuhkan motivasi adalah BERHENTI membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. “Sebaliknya, berubahlah menjadi sosok yang bermental haus kesuksesan,” ungkap Profesor Psikologi di Virginia Tech, Scott Geller, dikutip dari Reuters.


pembicara-seminar-motivasi-pembicara-ukm-pembicara-seminar-mea
pembicara-seminar-motivasi-pembicara-ukm-pembicara-seminar-mea

Scott Geller melanjutkan, sebenarnya membangkitkan motivasi kerja adalah soal bagaimana Anda memperlakukan diri Anda sendiri: apakah bermental ‘menghindari kegagalan’ atau ‘haus kesuksesan’. Sekali lagi, bagaimana kita memperlakukan diri kita sendiri.

Masih banyak tips lainnya terkait motivasi, di antaranya mengingat kembali tujuan besar dan impian besar Anda. Ini akan menjadi motivasi terbaik. Mudah-mudahan bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan dan pelaku-pelaku UKM, terutama dalam menghadapi MEA.

Selamat mencoba!




...

Pembicara Seminar Ippho Santosa Mengajak Semua Orang Menuju Sukses (Terkait MEA)

Pembicara Seminar Ippho Santosa Mengajak Semua Orang Menuju Kesuksesan



Saat kita mengajak orang pada kebaikan, bukan berarti kita ini 100% orang baik-baik. Belum tentu. Ini namanya mengingatkan dalam kebaikan dan sama-sama menuju kebaikan. Jika kita mengajak diri kita dan orang lain dalam kebaikan, maka sedikit-banyak ini akan mencegah kita jatuh dalam keburukan. 


pembicara-seminar-motivasi-pembicara-UKM-pembicara-seminar-MEA
pembicara-seminar-motivasi-pembicara-UKM-pembicara-seminar-MEA

Demikian pula dengan kesuksesan. Saat kita mengajak orang pada kesuksesan, bukan berarti kita ini orang yang sudah sukses. Belum tentu. Ini namanya saling mengingatkan, saling menyemangati, dan sama-sama menuju kesuksesan. Jika kita mengajak diri kita dan orang lain dalam kesuksesan, maka sedikit-banyak ini akan mencegah kita jatuh dalam kegagalan. Ini pesan penting untuk UKM, terutama terkait MEA.

Sebagai pembicara seminar motivasi, saya berharap Anda termotivasi dan setuju dengan saya.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Peran Ayah (Terkait UKM, MEA, dan Leadership)

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan Soal Peran Ayah (Terkait UKM, MEA, dan Leadership) 



Sebagai pembicara seminar, saya sering mengingatkan soal peran ayah. 

Menurut Dr. Howard Dubowitz, MD, ahli pediatri di University of Maryland Medical Center, Baltimore, anak perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan ayahnya akan merasa lebih nyaman dengan dirinya dan tidak terlalu merasa depresi. 


pembicara-seminar-ippho-santosa-pembicara-ukm-mea-leadership

Sedangkan anak laki-laki yang diasuh dengan keterlibatan ayah akan lebih mengenal dunia pria. Walhasil, ia akan sedikit lebih agresif, impulsif, dan tidak egois. Menariknya, pada saat dewasa kelak, mereka akan menjadi pribadi yang lebih toleran dan pengertian.

Bukankah ini bagus sekali? Apalagi kalau kita berharap anak-anak kita kompetitif dalam menghadapi MEA dan siap menjadi leader di dunia bisnis.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Beri Motivasi Karyawan Agar Mapan

Pembicara Seminar Ippho Santosa Beri Motivasi Karyawan Agar Mapan



Teman-teman mungkin tahu bahwa saya sempat menulis buku Magnet Rezeki bareng Pak Nasrullah, pelopor properti syariah (versi Metro TV). Isinya serba teknis dan detail. Motivasi, cuma 5% atau 10%.

pembicara-seminar-motivasi-karyawan-berprestasi-ippho-santosa

Sudah baca bukunya? Coba cari di Gramedia. Penting buat karyawan agar mapan dan tetap mapan. Bukan sekadar berprestasi.

Sama seperti Pak Nasrullah, sebagai pembicara seminar saya nggak pernah pusing soal seminar gratis atau seminar berbayar. Saling subsidi silang saja. Dengan begini, bisa berjalan long-term, nggak sesaat.

Begitulah. Kadang gratis, kadang berbayar. Dari segi peserta, toh masing-masing ada segmennya. Yang belum bisa ikut, nggak masalah. Simak saja Channel @ipphoright dan blog-blog saya.

Insya Allah tetap membawa manfaat dan perubahan. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ingatkan soal WHO dan HOW

Sebagai pembicara seminar, saya sering mengingatkan soal 'who' ketimbang 'how' di seminar-seminar motivasi.

"Tidak harus menguasai everything untuk memulai something," itu pesan saya sejak lama. Ini beneran, bukan sekadar retorika.

pembicara-seminar-pembicara-motivasi-pembicara-seminar-motivasi-sukses

Fyi, pengusaha kecil seringkali usahanya tetap kecil. Kenapa? Salah satu penyebabnya, dia berusaha menguasai semuanya. Walhasil serba setengah-setengah. Mana mungkin sangat ahli?

Padahal, seorang Superman sekalipun tidak bisa menguasai semuanya. Mampukah seorang Superman menulis buku? Memasak sayur kangkung? Memperbaiki mesin cuci? Hehehe.

Sekali lagi, tidak harus menguasai everything untuk memulai something. Terus, solusinya? Cari ahlinya. Ya, cari ahlinya. Yang lebih ahli daripada Anda. Lalu, bentuk superteam. Sebut saja, Success Squad.

Tulisan sederhana ini penting sekali dipahami oleh para atasan dan para pengusaha. Ini soal who, bukan how. Sekian dari saya, Ippho Santosa.






Pembicara Seminar, Pembicara Motivasi, Pembicara Seminar Motivasi, Seminar Motivasi, Seminar Motivasi Sukses

Pembicara Seminar Ippho Santosa Serukan Kehidupan Seimbang

Sebagai pembicara seminar, saya pernah menyinggung soal "Gaya Hidup Sisa-Sisa".

Maksudnya? Simak saja contoh-contoh berikut.

Bakti ke orangtua?
Sisa-sisa waktu, sisa-sisa uang.

Kalau ada uang tersisa, baru kirim ke orang tua. Kalau nggak ada, nggak diupayakan. Namanya juga sisa-sisa.

Kerja buat apa? Menafkani anak dan istri. Lha orangtua? Nggak masuk hitungan. Buat orangtua, yah sisa-sisa perhatian saja.

Waktu sama anak? Tak jauh berbeda.
Sisa-sisa waktu, sisa-sisa perhatian.


pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-UKM-pembicara-seminar-wirausaha
pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-UKM-pembicara-seminar-wirausaha
pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-UKM-pembicara-seminar-wirausaha

Yang lebih utama adalah kantor dan kerjaan. Anak? Yah itu tadi, sisa-sisa waktu saja. Sekenanya. Secukupnya.


Sholat? Berdoa? Sama saja.
Sisa-sisa waktu, bukan prioritas.

Jam 5.30 pagi, baru sholat subuh. Jam 2.45 siang, baru sholat zuhur. Yah itu tadi, sisa-sisa waktu.

Sedekah? Ah, jangan ditanya.

Beneran sisa-sisa uang.

Inilah Gaya Hidup Sisa-Sisa.

Jangan heran, semakin ke sini semakin sulit hadir generasi emas. Entah pada diri kita atau pada keturunan kita. Dan sebagai ganjarannya, kita sebagai pelakunya juga hanya beroleh sisa-sisa di muka bumi ini. Baik secara ekonomi maupun secara dignity. Sepertinya Allah enggan berpihak kepada kita.

Solusinya? Di training saya pernah berseru, "Mari kita beralih pada kehidupan yang lebih seimbang." Keluarga, punya hak. Orangtua, punya hak. Allah? Apalagi!

Kalau hak-hak ini terpenuhi, justru kerjaan-kerjaan di kantor akan lebih mudah untuk diselesaikan, dengan penuh semangat tentunya. Think.






pembicara seminar, pembicara UKM, pembicara seminar wirausaha

Motivator Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terkenal, Tokoh Motivator Terbaik



Motivator Indonesia


Menjadi trainer atau tokoh motivator Indonesia, sudah menjadi passion bagi Ippho Santosa, bukan sekadar profesi. Ia berusaha menjadi salah satu trainer terbaik, motivator terbaik, atau pembicara terbaik di negeri ini. Bukan saja secara nasional namun juga secara internasional. Dengan izin Yang Maha Kuasa, sekitar satu juta alumni seminar sudah membuktikan itu, di mana seminarnya telah menembus belasan negara di empat benua! Bukan sekadar Asia!

Motivator-Indonesia-Motivator-Terkenal-Indonesia-Motivator-Terbaik-Indonesia-Motivator-Indonesia-Asia


Motivator adalah orang yang selalu belajar. Bukan paham kata-kata motivasi saja. Ippho Santosa pernah belajar langsung dengan nama-nama yang diakui sebagai motivator dunia, seperti Richard Branson, Anthony Robbins, Harv Eker, Philip Kotler, dan Nick Vujicic. Sebagian publik pun menganggap Ippho Santosa sebagai motivator Indonesia terkenal dan motivator Indonesia terbaik. Yang jelas, ia bukan lagi motivator Indonesia termuda. Kadang ia diminta tampil sebagai motivator sukses (secara umum), motivator bisnis, atau motivator islami.

Motivator-Motivator-Indonesia-Tokoh-Motivator-Motivator-Terkenal-Motivator-Terbaik

In house seminar dan public seminar, kedua-duanya mengusung expectation yang berbeda. Membawakan seminar motivasi, training motivasi, atau pelatihan SDM di perusahaan memerlukan pendekatan tersendiri. Dalam organisasi, ini lazimnya bagian dari pelatihan dan pengembangan SDM. Biasanya, materi yang di-request lumayan beragam, mulai produktivitas kerja, motivasi kerja, etos kerja, efektivitas, efisiensi, perencanaan keuangan, sampai teamwork. Itu sekadar contoh saja.

Motivator-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Terbaik-Motivator-Dunia-Kerja-Bisnis-Motivator-Bisnis-Indonesia


Walaupun disebut-sebut motivasi, di sini perlu diketahui, isinya bukan lagi seruan-seruan penuh semangat, melainkan lebih ke inspirasi-inspirasi dan hal-hal teknis dalam mencapai sesuatu. Maka muncullah berbagai daftar tema lain, seperti training perubahan, training persiapan pensiun (MPP), pelatihan tim penjualan, pelatihan otak kanan, pelatihan karyawan berprestasi, seminar pencapaian target, dll.

Motivator-Indonesia-Youtube-Motivator-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Terbaik-Motivator-Indonesia-Asia


Buku-bukunya, karena sangat menginspirasi, akhirnya menjadi viral dan terjual lebih satu juta eksemplar. Saat ini, hanya dua trainer di Indonesia yang telah melampaui angka itu, yakni Ippho Santosa dan Ary Ginanjar. Selama ini, yang sering mengundang Ippho Santosa adalah kementerian, kedutaan, dan BUMN. Di antaranya, Telkom, Pertamina, Pegadaian, Askrindo, BNI Syariah, BRI, dll. Sekiranya ingin menghadirkan, SMS 0812-704-9090.


Motivator-Indonesia-Tokoh-Motivator-Indonesia-Motivator-Dunia-Kerja-Motivator-Bisnis-Indonesia
 

Sebagai motivator Indonesia, inilah materi-materi andalan Ippho Santosa:

  • 7 Keajaiban Rezeki: Saatnya Menuju Berkah Berlimpah
  • Marketing with Love: Saatnya Menangkan Hati Pelanggan
  • Success Protocol: Saatnya Perusahaan Tumbuh Lebih Cepat
  • Teamwork Protocol: Saatnya Tim Tumbuh Lebih Solid
  • Pension Protocol: Program Masa Persiapan Pensiun
  • Topik-topik sesuai kebutuhan perusahaan


Ippho Santosa Pembicara In House Seminar dan Training Karyawan di Perusahaan

Di Seminar Motivasi Ippho Santosa Berbagi Tips Motivasi Kerja

Di seminar motivasi, saya sering berbagi tips. Terutama ketika in-house seminar.
Menumbuhkan motivasi kerja harus dimulai dengan memetakan dan memahami apa tujuan Anda dalam bekerja. Cobalah menemukan jawaban dari ‘mengapa (why) saya bekerja di sini?’ Setelah why ini ditemukan, Anda sebagai karyawan akan lebih termotivasi untuk mempersembahkan kinerja yang terbaik.
in-house-seminar-motivasi-kerja-ippho-santosa-seminar-motivasi-karyawan

Teresa Amabile, profesor terkenal dari Harvard Business School, mengimbuhkan tips untuk tetap termotivasi, yaitu menulis buku harian. Dengan mencatat rekam jejak perkembangan Anda selama bekerja, Anda akan merasa termotivasi untuk melakukan lebih baik dari hari ke hari.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah janganlah bersikap anti-kritik. Dengarkan komentar orang lain sebagai salah satu bentuk masukan berharga untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik lagi. Tips selanjutnya, biasakan diri bergaul bersama orang-orang yang berkualitas. Ini akan menaikkan persepktif alias cakrawala Anda dalam berpikir.
Sekian, semoga bermanfaat.

Pembicara Seminar Ippho Santosa Ajak Berbenah dan Berubah

Sebuah kisah dari seorang pembicara seminar motivasi...

"Wahai Motivator, mana lebih baik, orang beriman yang banyak ibadahnya, tapi buruk akhlaknya. Ataukah orang beriman yang kurang ibadahnya, tapi baik akhlaknya?" tanya seorang peserta.

"Insya Allah, kedua-duanya BAIK," ujar sang motivator sambil tersenyum.

"Kenapa bisa begitu?"

"Karena orang yang tekun ibadahnya, boleh jadi kelak akan dibimbing Tuhan untuk berakhlak mulia, bersebab ibadahnya. Dan orang yang baik akhlaknya, boleh jadi kelak akan dibimbing Tuhan untuk lebih tekun ibadahnya."

"Jadi, siapa yang lebih buruk?" desak si peserta penasaran.

Sang motivator sambil berkaca-kaca matanya akhirnya menjawab, "KITA, SAUDARAKU."

"Hm? Kita???"

"Iya. Kitalah Yang Layak Disebut Buruk, Sebab Kita Gemar Sekali Menghabiskan Waktu Untuk Menilai Orang Lain Dan Melupakan Diri Kita Sendiri."

pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-UKM

Gemar mengkoreksi, jarang introspeksi.

PADAHAL KELAK KITA DI HADAPAN ALLAH, AKAN DITANYAI TENTANG DIRI KITA, BUKAN TENTANG ORANG LAIN.

Mari kita sama-sama introspeksi. Berbenah, berubah.

Sekian dari saya, Ippho Santosa.






Pembicara UKM, Pembicara Seminar MEA, Pembicara Seminar Internet Marketing, Pembicara Seminar Kewirausahaan, Pembicara Seminar Kepemimpinan, Pembicara Seminar Leadership 

Pembicara Seminar Motivasi Ippho Santosa Ingatkan Soal Kesombongan

Sudah menjadi tugas saya, sebagai pembicara seminar motivasi, untuk mengingatkan.

Keberhasilan demi keberhasilan kerap memancing kebanggaan yang tidak pada tempatnya, yang acap kali disebut dengan kesombongan. Lantas saya teringat akan sebuah kisah dari guru saya. 

Dahulu kala, ternyata iblis diperkenankan Allah untuk menghuni surga. Sayangnya, manakala dipertemukan dengan manusia pertama –Adam– iblis malah bersikap tinggi hati. Allah pun murka padanya. 

pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-UKM

Tanpa tedeng aling-aling, ia langsung dihalau dari surga. Ungkap guru saya, itulah kesombongan pertama dalam sejarah!

Bagaimana dengan saya? Sesekali saya pun khilaf. Syukurlah, saya dikaruniai keluarga dan teman-teman yang peduli. Mereka tidak segan-segan untuk menegur saya dan mendoakan saya. 

Begitu pula kritik dari pembaca buku dan peserta seminar. Selanjutnya, saya berubah dan berbenah. Improvement sebisa-bisanya, walaupun masih minus di sana-sini. 

Sekurang-kurangnya ada satu alasan mengapa kesombongan kudu dijauhi dalam berkarier dan berbisnis (termasuk UKM). Yaitu, kesombongan dapat memangkas self-esteem. Mari kita introspeksi.


Pembicara Seminar Motivasi Ippho Santosa Serukan Evaluasi

Sebagai pembicara seminar motivasi, saya sering mengajak semua peserta untuk introspeksi. Termasuk diri saya sendiri. Salah satu kebiasaan efektif menurut Stephen Covey adalah ‘mengasah gergaji’ (sharpen the saw) termasuklah di dalamnya, introspeksi diri dan evaluasi diri. 

Sekadar mengingatkan, Stephen Covey adalah salah satu motivator dunia yang sangat disegani dan berpengaruh. Ketika berseminar di Indonesia, Presiden RI pun duduk sebagai peserta. Mendengarkan. Dan dosen saya dulu mewajibkan saya untuk membaca bukunya, 7 Habits.

pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-seminar-MEA-UKM

Begini. Sesibuk apapun kita menggergaji, tetap saja kita harus berhenti sejenak untuk mengasah gergaji. Yang seperti ini, agama menyebutnya muhasabah. Istilah populernya, introspeksi. Dalam organisasi, ini sering diabaikan.    

Introspeksi, ini pula yang terjadi ketika berhaji. Ngomong-ngomong, apa itu haji? Dijelaskan oleh Nabi Muhammad, haji adalah Arafah. Boleh dibilang, untuk berhaji kita mesti berada di Arafah. Ngapain? Cuma satu, wukuf. Secara kata, Arafah itu mengenal diri dan wukuf itu berdiam diri. Muhasabah. Introspeksi. 

pembicara-seminar-motivasi-ippho-santosa-pembicara-seminar-MEA-UKM

Sedemikian hebatnya introspeksi, sampai-sampai menjadi inti dari berhaji. Sekali lagi, inti. Sungguh, introspeksi bukanlah buang-buang waktu. Justru di tengah kesibukan, kita mesti berhenti sejenak untuk introspeksi diri dan evaluasi diri. Istilahnya, evaluasi di tengah eksekusi. 

Orang-orang strategic management pun tahu, segala sesuatu hanya bisa ditingkatkan kalau pernah dievaluasi. Kalau nggak pernah dievaluasi, yah apa yang mau ditingkatkan? Istilahnya, Introspection for Improvement.

Sekiranya Anda setuju, tulisan ini boleh di-share. 






pembicara seminar motivasi, pembicara seminar MEA, pembicara UKM