Seminar motivasi karyawan atau seminar motivasi kerja, inilah yang paling sering diminta perusahaan dan kementerian kepada saya. Terutama ketika mereka gathering.
Namanya kerja di perusahaan, apalagi di perusahaan besar, tentu saja kita sering berinteraksi dengan macam-macam orang. Beda suku, beda bangsa, beda agama, beda latar belakang. Menurut saya, itu bagus-bagus saja.
Namun, masih ada juga yang bertanya sama saya sebagai motivator, “Bolehkah mengambil non-muslim sebagai partner atau investor? Bolehkah bekerja di perusahaan yang manajemen atau owner-nya non-muslim?” Sebelum saya menjawab, ada baiknya Anda baca dulu paragraf-paragraf berikut ini.
Namanya kerja di perusahaan, apalagi di perusahaan besar, tentu saja kita sering berinteraksi dengan macam-macam orang. Beda suku, beda bangsa, beda agama, beda latar belakang. Menurut saya, itu bagus-bagus saja.
Namun, masih ada juga yang bertanya sama saya sebagai motivator, “Bolehkah mengambil non-muslim sebagai partner atau investor? Bolehkah bekerja di perusahaan yang manajemen atau owner-nya non-muslim?” Sebelum saya menjawab, ada baiknya Anda baca dulu paragraf-paragraf berikut ini.
Sebagai
muslim, saya sering berinteraksi dengan non-muslim. Intens. Insya Allah saya paham
apa itu toleransi. Almarhum ayah saya muallaf. Om-tante saya banyak yang
non-muslim, sampai detik ini. Memang seumur-umur kami tidak pernah mengucapkan
kata ‘toleransi’. Tapi selama puluhan tahun, kami menerapkan kata itu
sehari-hari.
Saya
pun teringat pesan Nabi Muhammad untuk tidak menyakiti non-muslim yang
baik-baik (dzimmi). Kalau kita menyakiti mereka, maka Nabi yang akan menjadi
lawan kita kelak di Hari Pembalasan. Ini hadits riwayat Imam Muslim. Kemudian Imam Nawawi juga menegaskan, dengan adanya dzimmah
atau jaminan keamanan, maka terlarang bagi muslim untuk mengganggu non-muslim
yang baik-baik.
Sampai-sampai
kita dicap tidak beriman kalau tetangga kita, apapun agamanya, tidak merasa
aman atas keberadaan kita. Ini hadits riwayat Imam Bukhari. Bahkan kalau kita
sampai membunuh non-muslim yang baik-baik, niscaya kita tidak akan mencium bau
surga alias sangat jauuuuuh dari surga. Sama, ini hadits riwayat Imam Bukhari.
Lebih lanjut, sekiranya ada seorang non-muslim
yang baik-baik meminta perlindungan
kepada kita, maka kita diserukan untuk melindunginya (baca QS At-Taubah:
6). Dan ini perintah, bukan anjuran. Memang, ada peringatan untuk tegas dan
berhati-hati kepada non-muslim. Namun jangan salah, ada juga peringatan untuk
berhati-hati kepada muslim yang munafik dan fasik. Intinya, yah berhati-hati kepada siapa
saja yang berbahaya.
Bukan
sekadar kata-kata, tapi Nabi telah membuktikan ini dalam kehidupan nyata.
Bukankah Nabi pernah berdagang selama belasan tahun bersama muslim dan
non-muslim? Bukankah Nabi telah membangun Madinah selama belasan tahun bersama muslim
dan non-muslim? Justru di situlah kita berdakwah dan saling mengenal. Teramat banyak cuplikan kisahnya, Anda bisa mencarinya sendiri.
Sebagai
penutup, guru saya pernah berwasiat, “Kalau memang agamamu baik, maka tunjukkan dan buktikan
itu kepada pemeluk agama yang lain. Karena pada akhirnya, akhlak baiklah yang akan
terlihat. Dalil-dalil yang mulia dan hebat, itu semua tak akan dianggap orang
jika dirimu menunjukkan akhlak yang buruk.”
Akhlak yang baik, buktikan itu di manapun kita berada, termasuk di lingkungan kerja.
Akhlak yang baik, buktikan itu di manapun kita berada, termasuk di lingkungan kerja.
Keren bang Ippho :)
BalasHapusSepakatttzzz
BalasHapusSepakatttzzz
BalasHapusCocok mas Ippho
BalasHapusSetuju dengan mas ippho..
BalasHapusSetuju dengan mas ippho..
BalasHapusSetuju Mas Ippho.
BalasHapusSetuju
BalasHapusSEMANGAAAT PERUBAHAN!!!
BalasHapusAlhamdulillah di ingatkn..
Terimakasih...
Mari niatkn amal..
Saya pernah denger selintas masalah ini di film ayat ayat cinta, di tulisan ini di bedah lagi dengan lumayan lengkap.
BalasHapusKetika insiden tolikara saya marah, tapi bukan berarti harus sumpah serapah, marah sana sini.
Dan tulisan ini kembali memngingatkan saya, bahwa islam itu cinta damai.. selama ada jalan perundingan bukan berarti harus perang.
Udah kaya ustad mas ipho,smga berkah berlimpah
BalasHapusTutarni : Salam kanan mas Ippho, islam yang indah dan islam yang damai :)
BalasHapusSangat setuju dg Mas Ippho
BalasHapusLuar biasa mas ipho.,setuju sekali
BalasHapusMana mungkin agama kita akan terlihat baik, kalau kelakuan kita buruk?
BalasHapus