Di in-house seminar untuk karyawan (pegawai), saya sering mengingatkan, "Penafkahan itu tanggung-jawab laki-laki." Dalam kuliah manajemen sekalipun, hal ini tak pernah dibahas.
Dan jarang orang tahu, ternyata ASI itu tanggung-jawab laki-laki (sebagai ayah, sebagai suami). Kok bisa? Yah, karena memberi ASI kepada anak itu bagian dari penafkahan. Di sini bukan berarti ayah yang menyusui! Bukan! Tapi, ia harus memastikan ASI itu tersedia untuk anaknya. Begitu.
Dan jarang orang tahu, ternyata ASI itu tanggung-jawab laki-laki (sebagai ayah, sebagai suami). Kok bisa? Yah, karena memberi ASI kepada anak itu bagian dari penafkahan. Di sini bukan berarti ayah yang menyusui! Bukan! Tapi, ia harus memastikan ASI itu tersedia untuk anaknya. Begitu.
Ketika saya dan istri berhaji tahun 2012, anak saya Fathima baru berusia
5 bulan. Istri saya berusaha menyiapkan dan meninggalkan stok ASI untuk
Fathima. Karena kurang memadai, akhirnya kami terpaksa mencari donor ASI dari
dua ibu. Maaf, menurut ilmu kesehatan dan ilmu agama, ASI itu ribuan kali lebih
baik daripada susu formula. Bukankah Nabi Muhammad dulunya juga disusui oleh
ibu pesusuan? Bukan susu olahan dari hewan.
Anak saya, Fathima (berbaju hijau) bareng Vallie. Mereka berdua saudara
sepesusuan. Wajahnya juga mirip. Terima kasih ya Ria dan Carlo.
Kalau Anda ingin menjadi notaris, arsitek, atau pengacara, Anda harus
kuliah sampai 4 tahun bahkan lebih. Belajar. Nah, setiap kita insya Allah pasti
akan menjadi ayah atau ibu. Sudahkah kita belajar untuk itu? Berapa tahun? Jangan
mengandalkan logika kita saja. Kadang dicampur pula dengan logika dari orangtua
kita yang kebanyakan juga tidak belajar. Akhirnya ke anak, kita seperti
coba-coba saja.
Sekiranya Anda belajar sungguh-sungguh selama bertahun-tahun demi
menjadi manajer atau entrepreneur,
mestinya Anda lebih belajar lagi untuk menjadi ayah atau ibu. Soalnya guru saya
pernah berpesan, “Dalam karier atau bisnis, kamu boleh gagal. Tapi dalam
mendidik anak, kamu harus berhasil. Karena mendidik anak itu tidak bisa
diulang.”
Saya menulis tentang parenting ini bukan berarti saya jago sebagai ayah.
Bukan begitu. Saya ini baru menjadi ayah sekian tahun saja. Belum belasan
tahun, belum puluhan tahun. Anak saya juga belum teruji sukses. Tapi tulisan ini wujud concern saya sebagai
pendidik dan pemilik institusi pendidikan. Oleh karena itu, mari sama-sama kita
belajar. Siap?
Ditulis oleh Ippho
Santosa. Untuk mengundangnya sebagai pembicara dalam seminar motivasi dan training motivasi, silakan SMS 0812-704-9090.
Saya sangat concern sama kutipan Mas Ippho, “Dalam karier atau bisnis, kamu boleh gagal. Tapi dalam mendidik anak, kamu harus berhasil. Karena mendidik anak itu tidak bisa diulang.”
BalasHapusTerima kasih, mas.
Siap!!!
BalasHapushmm.. terima kasih bang.. lebih berusaha nih.
BalasHapussiaaaapppp
BalasHapusTerimakasih ya
BalasHapusSiip.
BalasHapusJazakallah Pak Ippho nasihat bagusnya :) 👍😊😇
BalasHapusInsha Allah
BalasHapusluar biasa
BalasHapusTerimakasih Mas Ippho,saya selalu ikuti mas Ippho via channel telegram,fb,twitter pokoknya tempel terus...hehehe...kini kedua anak saya baru masuk TK kecil dan besar,dengan niat yakin dan ini tanggung jawab sbg ortu pasti bisa mendidik anak2nya,tapi terkadang saya ragu apakah cara mendidik saya ini benar atau salah,makanya saya perlu CONTOH bagaimana cara TERBAIK mendidik anak. Contoh dr ortu saya sdh ada tp bukankah kita dituntut utk slalu lebih baik dan lebih baik lagi dr generasi ke generasi?apalagi tantangan di setiap jaman kan beda2
BalasHapusTerimakasih Mas Ippho,saya selalu ikuti mas Ippho via channel telegram,fb,twitter pokoknya tempel terus...hehehe...kini kedua anak saya baru masuk TK kecil dan besar,dengan niat yakin dan ini tanggung jawab sbg ortu pasti bisa mendidik anak2nya,tapi terkadang saya ragu apakah cara mendidik saya ini benar atau salah,makanya saya perlu CONTOH bagaimana cara TERBAIK mendidik anak. Contoh dr ortu saya sdh ada tp bukankah kita dituntut utk slalu lebih baik dan lebih baik lagi dr generasi ke generasi?apalagi tantangan di setiap jaman kan beda2
BalasHapusSiap harus ada perubahan.
BalasHapusSiap harus ada perubahan.
BalasHapusSiaap insyaalloh
BalasHapuspak tapi bagaimana jika kebanyakan angtua lebih suka memberi susu formula
BalasHapusalasan klasik yang sering kami dengar....
susu formula lebih bagus
anak saya cerdas karena itu
anak saya nafsu makan karena itu
nah pak gmna untuk asi itu sendiri
Siap pak...
BalasHapusTerima kasih infonya...
Saya suka bagian "jadi pebisnis bisa gagal,,tp mendidik anak tdk bisa gagalv
Wahhh,, amazing,,, infonya keren sekali pak Ippho,, sangat menginspirasi, smoga kelak saya dan kita semua bisa mjd orang tua yg sukses dlm mendidik anak. Amiin
BalasHapusJazakallahu kheir ats ulasanx yg sgt bgs mas ippho... Krn memang terkadang sbg suami hny pokus pd pkrjaan utk bisa menafkahi istri dn anak shg suami beranggapan bhw anak cukup di rawat oleh istri.. Ternyata stlh mas ippho jelaskan masalah penafkahan mk baru terpikirkan jg atas persepsi sy yg keliru selama ini... Krn itu sy katakan bhw ulasan ini sgt memberikan pikiran baru bg sy...
BalasHapusJazakallahu kheir ats ulasanx yg sgt bgs mas ippho... Krn memang terkadang sbg suami hny pokus pd pkrjaan utk bisa menafkahi istri dn anak shg suami beranggapan bhw anak cukup di rawat oleh istri.. Ternyata stlh mas ippho jelaskan masalah penafkahan mk baru terpikirkan jg atas persepsi sy yg keliru selama ini... Krn itu sy katakan bhw ulasan ini sgt memberikan pikiran baru bg sy...
BalasHapusMdh2 an kita semua bisa mjd org tua yg sukses mendidik anak dg baik,amin
BalasHapusSiiap harus selalu ada perubahan dalam hidup
BalasHapusdengan kerja keras dan cerdas tentunya terus berdoa.
terima kasih mas ippho
Setuju mas ippho bahwa klo buat anak jangan coba2 hehe kyk iklan, klo bekerja hrs dungguh2 aplg bt buat orang2 yg tersayang harus lebh sungguh2 supy sukses.
BalasHapusTerimakasih ya komen-komen positifnya. Bikin kami semakin bersemangat dalam menulis
BalasHapusSiapppppppppppppp
BalasHapusSiapppppppppppppp
BalasHapusTerimakasih mas Ippho..mendidik anak tidak pernah terulang.
BalasHapusAyo, para ayah... Sadaaaaar!
BalasHapusPara ayah (laki-laki) mesti lebih giat bekerja
BalasHapusLuar Biasa Mas Ippho
BalasHapusLuar biasa Sang Pencipta memberi hikmat kepada Mas Ippho 🙏🏻
Thanks
Luar biasa pemaparannya mas Ippho
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat dan menginspirasi mas ippho...
BalasHapusSelalu termotivasi. bagus untuk pengetahuan.
BalasHapus