Di seminar penjualan atau seminar marketing, kadang saya bertanya kepada peserta:
Pernah menjual sesuatu?
Pernah ditolak? Atau, selalu ditolak?
Kalau iya, sepertinya Anda perlu baca tulisan ini.
Ia sempat hidup menggelandang, bahkan sempat tidur di bis milik pemerintah selama 3 minggu. Berkali-kali mengikuti audisi film, namun ia selalu ditolak. Suatu kali pada 1975, ia menyaksikan pertandingan tinju Mohammad Ali, yang kemudian sangat menginspirasi dirinya. Selama 3 hari, ia pun menulis cerita tentang tinju. Setelah selesai, ia menjual cerita itu, sekaligus menawarkan dirinya sebagai pemain utama. Orang itu adalah Sylvester Stallone dan cerita itu adalah Rocky. Yah, legenda dalam dunia perfilman.
Pernah menjual sesuatu?
Pernah ditolak? Atau, selalu ditolak?
Kalau iya, sepertinya Anda perlu baca tulisan ini.
Ia sempat hidup menggelandang, bahkan sempat tidur di bis milik pemerintah selama 3 minggu. Berkali-kali mengikuti audisi film, namun ia selalu ditolak. Suatu kali pada 1975, ia menyaksikan pertandingan tinju Mohammad Ali, yang kemudian sangat menginspirasi dirinya. Selama 3 hari, ia pun menulis cerita tentang tinju. Setelah selesai, ia menjual cerita itu, sekaligus menawarkan dirinya sebagai pemain utama. Orang itu adalah Sylvester Stallone dan cerita itu adalah Rocky. Yah, legenda dalam dunia perfilman.
Itu
Sylvester Stallone. Bagaimana dengan kita? Di antara kita barangkali ada yang
berkeluh-kesah begini:
-
“Sudah antusias, sudah optimis, kok masih gagal?” Yah, apalagi kalau
tidak antusias dan tidak optimis! Pasti lebih gagal!
-
“Karier merosot! Bisnis turun! Produk ditolak! Harus bagaimana nih?”
Tetap tenang. Jangan panik. Tarikan nafas saja turun-naik. Gerakan sholat
juga turun-naik. Mestinya ini melatih kita dan menguatkan kita.
-
"Barusan jatuh Mas, habis semua. Gimana ya?" Anak SD yang
lagi demam juga tahu, kalau jatuh, yah segera bangkit! Gagal itu wajar.
Berlarut-larut dalam kegagalan, nah itu yang tidak wajar. Emang
garam, pakai larut segala, hehehe. Yang sebenarnya tidak ada yang abadi di
muka bumi ini, termasuk kegagalan. Yah, coba saja lagi. Lama-lama, si gagal itu
akan bosan pada Anda, hehehe.
-
“Tapi, saya gagalnya sudah lima kali nih!” Regina saja, ikut Indonesia
Idol sampai tujuh kali, barulah terpilih sebagai pemenang. Bahkan istrinya Nabi
Ibrahim (Abraham), bolak-balik tujuh kali, barulah dipertemukan dengan air.
Anda?
Begitulah,
kegagalan dan penolakan itu biasa. Malah ada baiknya juga. Bagaimana mungkin?
Yah, mungkin saja. Di seminar sales, hal ini sering disinggung. Menurut Sharon Kim, seorang peneliti dari Sekolah Bisnis
John Hopkins Carey, Amerika, mereka yang mendapat penolakan sosial umumnya
justru memperoleh keuntungan tersendiri, berupa pikiran yang lebih independen
dan lebih intuitif. “Tampaknya, penolakan mendorong mereka untuk berpikir lebih
kreatif,” ujar Sharon Kim seperti yang dimuat di Journal of Experimental
Psychology.
Bentangkan tanganmu. Sambutlah semua tantangan di hadapanmu. Untuk
menjadi pecundang sejati saja, Anda perlu bersungguh-sungguh, nggak bisa
seketika. Yah, apalagi untuk menjadi pemenang sejati. Menariknya, action
dan amal memiliki banyak persamaan. Ending-nya pun sama. Apakah itu?
Kesuksesan.
Sekali lagi, kesuksesan.
Kebetulan saya baru 5 kali gagal untuk usaha. Alhamdulillah ushah ke 6 membuahkan hasil yang tak pernah dibayangkan. Tetap semangattt...man jadda wa jadda.
BalasHapusIni nih...bikin teringat hal yang lucu...
BalasHapusSiip mas iphho...sy bnyk bljar dari tulisan mas iphho,sy bermimpi bs bljar langsung dgn mas...amin
BalasHapusSemangattts...
BalasHapusRuaaaaar biasa , ingat mengingatkan dalam kebaikan ......terinpirasi dari cara siti hajar menemukan kesuksesan eh air y.hehehe.thanks mas ipho sukses selalu
BalasHapusJujur bukan cuma tulisan ini, tapi semua buku mas ippho saya punya, dan semua isinya nantangin sya. Akhirnya saya buktikan ke mas ippho saya bisa. Sudah 1 bulan PASTATOLLE saya dan istri dirikan, alhamdulillah terwujud. Terima kasih mas atas tantangannya.
BalasHapusSmg berkah berlimpah ya
BalasHapusSemangat, semangat!
BalasHapus