In House Seminar Motivasi, Ippho Santosa, In House Training Karyawan, Pembicara Seminar Motivasi

In House Seminar Untuk Karyawan (Bersama Ippho Santosa)

Di in-house seminar untuk karyawan (pegawai), saya sering mengingatkan, "Penafkahan itu tanggung-jawab laki-laki." Dalam kuliah manajemen sekalipun, hal ini tak pernah dibahas.

Dan jarang orang tahu, ternyata ASI itu tanggung-jawab laki-laki (sebagai ayah, sebagai suami). Kok bisa? Yah, karena memberi ASI kepada anak itu bagian dari penafkahan. Di sini bukan berarti ayah yang menyusui! Bukan! Tapi, ia harus memastikan ASI itu tersedia untuk anaknya. Begitu.

in-house-seminar-untuk-karyawan-in-house-seminar-untuk-pegawai-in-house-seminar-untuk-manajemen

Ketika saya dan istri berhaji tahun 2012, anak saya Fathima baru berusia 5 bulan. Istri saya berusaha menyiapkan dan meninggalkan stok ASI untuk Fathima. Karena kurang memadai, akhirnya kami terpaksa mencari donor ASI dari dua ibu. Maaf, menurut ilmu kesehatan dan ilmu agama, ASI itu ribuan kali lebih baik daripada susu formula. Bukankah Nabi Muhammad dulunya juga disusui oleh ibu pesusuan? Bukan susu olahan dari hewan.

in-house-seminar-untuk-karyawan-in-house-seminar-untuk-pegawai-in-house-seminar-untuk-manajemen

Anak saya, Fathima (berbaju hijau) bareng Vallie. Mereka berdua saudara sepesusuan. Wajahnya juga mirip. Terima kasih ya Ria dan Carlo.

Kalau Anda ingin menjadi notaris, arsitek, atau pengacara, Anda harus kuliah sampai 4 tahun bahkan lebih. Belajar. Nah, setiap kita insya Allah pasti akan menjadi ayah atau ibu. Sudahkah kita belajar untuk itu? Berapa tahun? Jangan mengandalkan logika kita saja. Kadang dicampur pula dengan logika dari orangtua kita yang kebanyakan juga tidak belajar. Akhirnya ke anak, kita seperti coba-coba saja.

Sekiranya Anda belajar sungguh-sungguh selama bertahun-tahun demi menjadi manajer atau entrepreneur, mestinya Anda lebih belajar lagi untuk menjadi ayah atau ibu. Soalnya guru saya pernah berpesan, “Dalam karier atau bisnis, kamu boleh gagal. Tapi dalam mendidik anak, kamu harus berhasil. Karena mendidik anak itu tidak bisa diulang.”

in-house-seminar-untuk-karyawan-in-house-seminar-untuk-pegawai-in-house-seminar-untuk-manajemen

Saya menulis tentang parenting ini bukan berarti saya jago sebagai ayah. Bukan begitu. Saya ini baru menjadi ayah sekian tahun saja. Belum belasan tahun, belum puluhan tahun. Anak saya juga belum teruji sukses. Tapi tulisan ini wujud concern saya sebagai pendidik dan pemilik institusi pendidikan. Oleh karena itu, mari sama-sama kita belajar. Siap?






Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya sebagai pembicara dalam seminar motivasi dan training motivasi, silakan SMS 0812-704-9090.

32 komentar:

  1. Saya sangat concern sama kutipan Mas Ippho, “Dalam karier atau bisnis, kamu boleh gagal. Tapi dalam mendidik anak, kamu harus berhasil. Karena mendidik anak itu tidak bisa diulang.”
    Terima kasih, mas.

    BalasHapus
  2. hmm.. terima kasih bang.. lebih berusaha nih.

    BalasHapus
  3. Jazakallah Pak Ippho nasihat bagusnya :) 👍😊😇

    BalasHapus
  4. Terimakasih Mas Ippho,saya selalu ikuti mas Ippho via channel telegram,fb,twitter pokoknya tempel terus...hehehe...kini kedua anak saya baru masuk TK kecil dan besar,dengan niat yakin dan ini tanggung jawab sbg ortu pasti bisa mendidik anak2nya,tapi terkadang saya ragu apakah cara mendidik saya ini benar atau salah,makanya saya perlu CONTOH bagaimana cara TERBAIK mendidik anak. Contoh dr ortu saya sdh ada tp bukankah kita dituntut utk slalu lebih baik dan lebih baik lagi dr generasi ke generasi?apalagi tantangan di setiap jaman kan beda2

    BalasHapus
  5. Terimakasih Mas Ippho,saya selalu ikuti mas Ippho via channel telegram,fb,twitter pokoknya tempel terus...hehehe...kini kedua anak saya baru masuk TK kecil dan besar,dengan niat yakin dan ini tanggung jawab sbg ortu pasti bisa mendidik anak2nya,tapi terkadang saya ragu apakah cara mendidik saya ini benar atau salah,makanya saya perlu CONTOH bagaimana cara TERBAIK mendidik anak. Contoh dr ortu saya sdh ada tp bukankah kita dituntut utk slalu lebih baik dan lebih baik lagi dr generasi ke generasi?apalagi tantangan di setiap jaman kan beda2

    BalasHapus
  6. pak tapi bagaimana jika kebanyakan angtua lebih suka memberi susu formula

    alasan klasik yang sering kami dengar....

    susu formula lebih bagus
    anak saya cerdas karena itu
    anak saya nafsu makan karena itu

    nah pak gmna untuk asi itu sendiri

    BalasHapus
  7. Siap pak...
    Terima kasih infonya...
    Saya suka bagian "jadi pebisnis bisa gagal,,tp mendidik anak tdk bisa gagalv

    BalasHapus
  8. Wahhh,, amazing,,, infonya keren sekali pak Ippho,, sangat menginspirasi, smoga kelak saya dan kita semua bisa mjd orang tua yg sukses dlm mendidik anak. Amiin

    BalasHapus
  9. Jazakallahu kheir ats ulasanx yg sgt bgs mas ippho... Krn memang terkadang sbg suami hny pokus pd pkrjaan utk bisa menafkahi istri dn anak shg suami beranggapan bhw anak cukup di rawat oleh istri.. Ternyata stlh mas ippho jelaskan masalah penafkahan mk baru terpikirkan jg atas persepsi sy yg keliru selama ini... Krn itu sy katakan bhw ulasan ini sgt memberikan pikiran baru bg sy...

    BalasHapus
  10. Jazakallahu kheir ats ulasanx yg sgt bgs mas ippho... Krn memang terkadang sbg suami hny pokus pd pkrjaan utk bisa menafkahi istri dn anak shg suami beranggapan bhw anak cukup di rawat oleh istri.. Ternyata stlh mas ippho jelaskan masalah penafkahan mk baru terpikirkan jg atas persepsi sy yg keliru selama ini... Krn itu sy katakan bhw ulasan ini sgt memberikan pikiran baru bg sy...

    BalasHapus
  11. Mdh2 an kita semua bisa mjd org tua yg sukses mendidik anak dg baik,amin

    BalasHapus
  12. Siiap harus selalu ada perubahan dalam hidup
    dengan kerja keras dan cerdas tentunya terus berdoa.
    terima kasih mas ippho

    BalasHapus
  13. Setuju mas ippho bahwa klo buat anak jangan coba2 hehe kyk iklan, klo bekerja hrs dungguh2 aplg bt buat orang2 yg tersayang harus lebh sungguh2 supy sukses.

    BalasHapus
  14. Terimakasih ya komen-komen positifnya. Bikin kami semakin bersemangat dalam menulis

    BalasHapus
  15. Terimakasih mas Ippho..mendidik anak tidak pernah terulang.

    BalasHapus
  16. Para ayah (laki-laki) mesti lebih giat bekerja

    BalasHapus
  17. Luar Biasa Mas Ippho
    Luar biasa Sang Pencipta memberi hikmat kepada Mas Ippho 🙏🏻
    Thanks

    BalasHapus
  18. Luar biasa pemaparannya mas Ippho

    BalasHapus
  19. Alhamdulillah sangat bermanfaat dan menginspirasi mas ippho...

    BalasHapus
  20. Selalu termotivasi. bagus untuk pengetahuan.

    BalasHapus